Wuhaib Al-Wardi bercerita mengenai kisah Nabi Isa. Semoga kisah ini dapat dijadikan panduan kepada kita semua. Nabi Isa mengajak seorang kawan karibnys bertandang ke rumahnya. Pada ketika itu, seorang pencuri sedang berada di rumah Nabi Isa. Dia menyedari Nabi Isa sudah sampai ke rumah. Pencuri itu berasa gelisah. Dia sudah tidak dapat melarikan diri lagi. Lalu dia berkata di dalam hati,"Dia adalah Nabi Isa, seorang utusan Tuhan yang sangat terpuji akhlaknya sedangkan aku ini pula seorang yang celaka, merampas harta benda orang lain dan kerap juga membunuh!"

Selepas berkata demikian, pencuri itu pergi mendekati Nabi Isa dan mengakui kesalahannya. Nabi Isa memaafkan sang pencuri. Begitu pertemuannya dengan Nabi Isa. Kemudian, mereka bertiga keluar dari rumah Nabi Isa. Dalam perjalanan, sang pencuri berasa begitu bersalah. Dia merasakan dirinya terlalu hina.

"Layakkah diriku ini berjalan di sebelah Nabi Isa? Aku adalah seorang yang kotor. Gemar melakukan kesalahan besar. Tidak layak aku berjalan di sebelahnya," katanya dalam hati sambil kepalanya ditundukkan. Kemudian dia memperlahankan langkah kakinya dan berjalan di belakang Nabi Isa dan kawan karib nabi.

Kawan karib Nabi Isa menoleh kepalanya ke belakang dan memandang ke arah sang pencuri dengan wajah yang meluat. Dalam hatinya dia berkata,"Ah, si celaka ini berjalan bersama aku dan Nabi Isa."

Ketika itulah Allah menyampaikan berita kepada Nabi Isa supaya disampaikan kepada kawan karibnya dan sang pencuri, "Sesungguhnya Aku terima taubat si pencuri itu dan Aku ampuni semua kesilapannya yang lalu. Tetapi Aku hapuskan semua amalan kawan karibmu itu kerana merendah-rendahkan orang yang sudah bertaubat."

Lihat betapa tingginya taraf orang yang bertaubat di sisi Allah. Semoga kita tergolong dalam golongan yang baik. Amin ya rabbal alamin.

*petikan sebuah kitab

Bismillahirrahmanirrahim :)
Ya Allah, alhamdulillah kerana masih diberi kesempatan untuk bernafas pada hari ini.
Apa khabar pembaca semua? *bajet ada orang nak baca*
HAHAHAHA.

Now.
Or.
Never.

Dua perkataan tersebut mempunyai maksud yg berbeza tetapi memandu manusia kepada satu arah iaitu membuat keputusan.
Seringkali kita persoal, "Aku nak... Ke taknak...?", "Tapi... Peluang cuma sekali...", "Aku takut... Takut menghadapi kegagalan..."
Betul tak? I'm pretty sure those are the things wondered in every people's mind, at this really moment, even when you are reading this!
'Now or never' ini kelihatannya seperti tidak akan pernah mati ditelan zaman sehingga lah ke hari kiamat kerana Allah telah mengurniakan akal fikiran, khas untuk kita berfikir, membuat keputusan terbaik dalam hidup.

Tapi... Adakah kita telah memanfaatkan akal fikiran itu?
Adakah kita telah membuat segala keputusan dengan sebaiknya?
I'm not here to say that I'd always make the perfect decision, obviously it is a no.
I do make mistakes. Much. I learnt the reasons for it to happen. It was all planned, perfectly.

Cuba kita renung balik... Dah berapa banyak kita hadapi masalah? Yang mana pada ketika itu, kita rasa, kita lah orang paling malang di dunia? Kita lah orang paling tak patut hidup? Berapa kali?
Mungkin kita pernah berada dalam kesempitan hidup, kita mengeluh, kita menangis, mengadu pada Allah. Kita 'frustrated' yang masalah kita tak selesai pada waktu itu. Hari bersilang hari, minggu berganti minggu, bulan bulan dalam kalendar terus menerus berlalu meninggalkan kita, Januari.. Februari.. Mac.. OKTOBER! Ya Allah, masihkah kita rasa kesempitan yang kita lalui dahulu? Soal diri kita, masihkah kita ingat segala aduan kita kepada Allah dulu? Mungkin kita sudah lupa. Itu tidak mengapa, persoalannya, sudahkah kita berterima kasih kepada Allah yakni bersyukur kepadanya? Sudahkah kita?

Sifir dalam kita membuat sebarang keputusan adalah sangat mudah. Sit back, take a deep breath and think. Think about the effects and consequences, will it bring a good result or otherwise?Once you done making the decision, stick to it. It doesn't really matter what happens next, either it is a positive one or a negative one. Sekarang, kita kembali pada Allah, pasrah dan bertawakal pada-Nya.

If you don't know where you are going, any road will get you there.

Lewis Carroll
Yakinlah pada Allah. He will always be there for you.
Bersyukur lah untuk hari ini, kerana belum tentu esok kita masih hidup dan sempat untuk bersyukur atas segala nikmat kurniaanya.

"Sesungguhnya kesempurnaan taubatmu apabila engkau selalu ingat pada dosamu, dan kesempurnaan amalmu harus menghindarkan ujub (sombong diri), dan kesempurnaan syukurmu ialah menyedari segala kekuranganmu".

- Umar al-Khattab
Mula lah hari ini. Buatlah keputusan terbaik dalam hidup kita. Serahkan segalanya pada Allah.

It is either NOW or NEVER. 
English version


In the name of Allah, the most Gracious and the most Merciful.

Oh God, thank God because I were given a chance to have the oxygen today. 
Hello readers? *acting annoying like there are actly a real readers* 
HAHAHAHA. 

Now. 
Or. 
Never. 

The two words have different meaning but drive people into a direction which is making decision. 
Often we questioned, "I want ... or do not want ...?" "But ... Opportunity only comes once ...", "I'm afraid ... Afraid of failure ..." 
Am I right? I'm pretty sure those are the things wondered in every people's mind, at this really moment, even when you are reading this! 
'Now or never' seems like it will never die because God has been blessing us with mind, for us to think, to make the best decisions in life. 

But ... Do we fully make use of our mind? 
Have we decide the best decision? 
I'm not here to say that I'd always make the perfect decision, obviously it is a no. 
I do make mistakes. Much. I learned the reasons for it to happen. It was all planned, perfectly. 

Let us look back ... So how many of us are facing the problem? Which at that time, we feel like we are the most unfortunate person in the world? We behold the most unworthy of life? Did we even count them?
Maybe we were in hardship, we complain, we cry, complain to God. We 'frustrated' that our problems are not solved at that moment. Intersects the days, weeks turned into weeks, months in the calendar continuously passed leaving us in January .. February .. March .. October! O God, do we feel the hardship we faced before? Problem ourselves, do we remember all our complaints to God first? Perhaps we have forgotten. It does not matter, the question is, did we thanked God? Did we? 

Formulae in any decision we make is very simple. Sit back, take a deep breath and think. Think about the effects and consequences, it will bring a good result or otherwise? Once you done making the decision, stick to it. It does not really matter what happens next, it is either a positive one or a negative one. Now, we turn to God, surrender and trust in Him. 

If you do not know where you are going, any road will get you there. 


-Lewis Carroll 
  Believe in God. He will always be there for you. 
Be thankful for today because tomorrow we do not necessarily sure if we have the chance to be alive and thankful for all the blessings from Him. 

"Surely repentance perfection as you always remember your sins, and perfection should avoid associating intentions (arrogant), and completeness of thanksgiving was aware of the shortcomings."
- Umar al-Khattab 
Start it today. Make the best decision of our lives. Put your everything for Him. 

It is either NOW or NEVER.
"Apa beza antara suka dan cinta, eh awak?" si gadis bertanya.

Si lelaki melipat helaian terakhir buku yang sedang ditelaahnya lalu menjawab, "Macam apa yang kita rasa pada sekuntum bunga."

"Hah? Macam mana pulak tu?" si gadis musykil.

"Hmm, kalau kita suka pada sekuntum bunga tu kan, kita akan petik bunga tu sebab dia cantik, kan? Tapi kalau kita cintakan bunga tu pulak, kita akan biarkan ia pada dahannya dan akan terus menerus menyiram pokok tu agar ia sentiasa segar dan dapat terus berkembang mekar, kan?" kata lelaki itu.

"Samalah macam manusia, awak. Kalau kita suka pada seseorang tu, kita akan berusaha memiliki dia. Tapi kalau kita cintakan dia, kita akan sabar menanti untuk mengetahui adakah benar dia jodoh kita, dan kita akan sentiasa mendoakan kebahagiaan dia walaupun akhirnya nanti dia tak bersama kita." terang si lelaki sambil tersenyum manis.

Ingatan buat kita bersama,

Salurkanlah fitrah kurniaan Allah itu di jalan yang betul, pada jalan yang halal dan diredhai.
Jangan biarkan fitrah menjadi fitnah. 
Soal diri kita semula, di manakah letaknya bahagia yang kita impikan, yang kita idami andai di awalnya lagi sudah mengundang kemurkaan Allah SWT.

DO NOT LET FITRAH TURNS INTO FITNAH :)

---------------------------------------------------------------------------------

"What's the difference between like and love , eh?" the girl asked .

The guy  folded the last sheet of the book he was reading and said, "It is like how we feel about flowers."

"Huh? How is that?" abstruse the girl .

" Well, if we like the flowers , we will pluck the flowers because it is beautiful , right? But if we love the flowers, we will leave it on the branches and will water the plants continuously to keep it fresh and to continue flourish, right? " said the guy.

"It is just like human, my dear. If we like the person, we will endeavor to have him . But if we love him, we will be looking forward to find out whether it is true he is going to be with us , and we will always pray for his happiness even if he does not end up with us. " said the guy with a sweet smile.

Rememberance for all of us,

Use the nature of God 's grace in the right way, in a way that is lawful and blessed.
Do not let nature to be defamatory. 
Ask ourselves again, where is the happiness that we deserve supposed in the beginning, if we had invited the wrath of the Creator, Allah SWT.

DO NOT LET FITRAH TURNS INTO FITNAH :)
Sedikit coretan dari buku yang saya terbaca.

"Kita mesti mendidik bukan sekadar mengajar." kata saya.

"Apa bezanya mendidik dan mengajar?"

"Mengajar dengan memberitahu, memahamkan dan menyampaikan..."

"Mendidik pula?" soal dia.

"Mendidik ialah dengan mengajak, mendorong, membimbing dan memantau..."

"Jadi sekarang kita banyak mengajar daripada mendidik?"

"Begitulah..."

"Boleh berikan contoh?"

"Mengajar sembahyang ialah dengan menyampaikan ilmunya. Tentang sah, batal, rukun dan syarat. Hasilnya, pelajar kita tahu sembahyang."

"Mendidik sembahyang?"

"Mendidik lebih pada mengajak. Kita ajak mereka sama-sama bersembahyang dengan kita. Kita jadi role-modelnya. Jika mereka malas, kita dorong. Jika salah, kita membetulkannya. Hasilnya, mereka akan mahu bersembahyang."

"Oh mahu bersembahyang... Bukan sekadar tahu sembahyang."

"Saya pernah dengar ungkapan Inggeris - 'I need to pray' berbanding 'I have to pray'. Macam mana tu?"

"I need to pray tu lebih baik. Itu datang dari kerelaan. Manakala I have to pray tu lebih kepada paksaan. Ibadah dengan rela lebih baik daripada terpaksa."

"Bagaimana dengan paksa rela?"

"Mendidik manusia begitulah. Mula-mula paksa dulu, lama lama in shaa Allah timbul rela. Alah bisa tegal biasa. Itulah prinsip mendidik. Pertama menyampaikan, kedua membimbing. Jika belum berkesan, tingkatkan dorongan. Jika belum berjaya, baru guna hukuman. Paksa. Bahkan boleh memukul. Bukan untuk menyakiti, tetapi mendidik."

"Malang... Sekarang ni ramai pengajar, sedikit pendidik."


Cc: Brother Pahrol Mohd. Juoi, penulis buku "Beduk Diketuk" terbitan Telaga Biru.

Pendosa dan Kucing (Bahasa Melayu)
Katanya, pada suatu hari, seorang lelaki datang bertemu Hamka.

"Bapak, dalam kepala saya ini ada satu persoalan yang rumit sekali."

Hamka memandang lelaki itu dan berkata, "Silakan."

"Bapak, solat itu tiang agama, bukan? Solat itu, pencegah daripada perbuatan keji dan mungkar, bukan?"

Hamka memandang dan mengiyakan, "Benar sekali."

"Saya ini Bapak, ada dua orang jiran. Seorang adalah ahli ibadat. Solatnya tidak pernah tinggal. Amalnya terus sahaja tanpa henti-henti.

Kemudian, saya ada seorang lagi jiran. Dia ini cuai orangnya, Bapak. Solatnya sering ditinggalkan."

Hamka mengangguk.

"Persoalannya, Bapak... Ada seekor kucing datang ke rumah kedua-dua jiran saya ini...."

Hamka diam dan setia mendengar.

"Apabila kucing ini ke rumah ahli ibadah tadi, dia tidak menghiraukannya. Dia tidak memberikan kucing itu makanan. Bahkan dihalaunya kucing itu."

Hamka terus mengunci mulut.

"Kemudian apabila kucing ini ke rumah orang yang tidak solat, lain pula jadinya. Lelaki ini melayan kucing itu dengan baik dan memberikannya makan."

Hamka memandang sahaja si pencerita tanpa memberi komen.

"Di sinilah lahir rasa gusar dalam hati saya, Bapak. Bagaimana mungkin seorang ahli solat berperangai begitu? Di manakah gunanya solat dia? Dan kenapa pula orang yang meninggalkan solat itu begitu? Tanpa solat pun dia begitu baik."

Pengadu melepaskan keluhan yang panjang. Fikirannya jadi berat memikirkan persoalan ini.

"Bantulah saya, Bapak. Cerahkanlah saya."

Hamka tersenyum.

"Anakku, percayalah. Percayalah sekiranya si ahli ibadat tadi tidak solat, pasti sikapnya jauh lebih buruk lagi. Dan percayalah sekiranya lelaki yang baik budi itu solat, perangainya jauh lebih mulia lagi."

Sinner and Cats (English Language)


He said one day, a man came to meet Hamka .
 
"Father , in my head there is a question that 's complicated . "
 
Hamka looked at the man and said , " Please . "
 
"Father , the prayer pillar of religion, is not it? Prayer , the deterrent from evil and evil , right? "
 
Hamka looked and replied in the affirmative , "Yes, once . "
 
"I would like Mr. , there are two neighbors. A is a member of the synagogue . Prayer never lived . Charity straight away incessantly .
 
Then , I have another neighbor . He is careless man, Mr. . Prayer is often left out. "
 
Hamka nodded.
 
" The question is, Mr. ... There's a cat comes home both my neighbors ...."
 
Hamka silent and loyal listening.
 
" When the cat into the house of worship before, he had not bothered. He did not give the cat food . Dihalaunya Even the cat . "
 
Hamka continue to lock the mouth.
 
" Then when the cat is back home who do not pray, others become. Guy is treating the cat well and gave it a meal. "
 
Hamka view only the narrator without commenting .
 
"This is where birth anxious feeling in my heart , Father . How can a prayer to behave so ? At which point he pray ? And why do people who miss it so ? Without prayer he was so good. "
 
Complainant releasing a long sigh . His mind was so heavy thinking about this question .
 
"Help me , Father . Brightens me . "
 
Hamka smiled.
 
"My dear , believe me. Believe me if the above does not pray in faith , certainly far worse attitude . And believe me , if its such a good man of prayer, far more honorable behavior . "

Assalamualaikum dear readers!
*jawab jangan takjawab!

Harini aku nak cerita serba sedikit pasal reunion aku yang takberapa nak menjadi XD
We had the reunion on the last Wednesday, 18th of December.
Firstly we planned to go Teluk Chempedak (TC) to yeah, had some sort of picnic, some photographs session but due to some guys that had transportation problems, we had changed the plan.

So our first destinantion was the Berjaya Megamall of Kuantan.
*I guess you know this place! #KUANTANESE
While waiting for the others to come, two of my friends, two GIRLS to be honest~ invited us to eat at the hotel. The MS Garden Hotel located just beside the mall. So as I didn't had any breakfast yet, I just accepted their invitation shamelessly. *takmalu betul aku ni XD
Asyraf in red. Who in that grey shirt? :O
Girls ordered Creamy carbonara :)
We (boys) ordered errr.. We don't know XD
Best makan kak cik oi? :P
My ex-classmates, Nurin (left) and Oyien (right)

So that's are some of my friends. Let's move on now. We planned to play BOWLING. You know bowling? That some sort of big balls that are kinda heavy actually~ yeahh, that's it! :P but unluckily, the girls just don't want to interfere/play with us as they want to GOSSIP :O yelahh, dah lama tak jumpa, kannn?

After one by one plan fails, we went to East Coast Mall (ECM) next. We had some lunch by ourselves. I meant boys with the boys and the girls among them lahh~ then we watched the movie "The Hobbit: Desolation of Smaug" at the GSC ECM. It was a great movie! No doubt! But its just kinda too long actually. About 2hours and 50minutes. *
boleh terlepas solat lima waktu especially zohor and asar -,-"

Habis je movie tu, kitorang dengan terketar ketar (sejuk woo dalam aircond lamalama) berjalan keluar panggung. And suddenly someone (tak ingat siapa) beri cadangan, "jom pergi minum minum?" so everyone was like, "SURE!" sebab semua dah sejuk sangat, need some hot drinks.







Orang kata depa ni cantik :P
Rakanku di sama sekolah hingga harini!
With brader Asyraaf!


From the front: Iffa, Nurin, Oyien
Hanif and Irfan Ibrahim :)



From left: Shera, Iffa, Nurin :)

Haaaaa, ready gambar :P
Awat malu pulak sorang ni? XD


So yeah, that's our small reunion! Even though we haven't met for such a long time, but we never forget one another!
Orang kata, FRIENDS ARE FOREVER :)




K.I.T.A dunia akhirat/Kami Ingin Terus Akrab dunia akhirat 
Sahabat until Jannah in shaa Allah ^^
Bermulanya perkembangan Islam adalah apabila masjid mula menjadi pusat dan tumpuan kepada masyarakat Islam. Bukan sekadar tujuan ibadat, bahkan juga terkenal sebagai pusat sosial, ekonomi, ilmu, pemerintahan dan sebagainya. Dan anak2 muda mula disapa kesedaran untuk bersama perjuangan suci junjungan besar Baginda Nabi..

Sayangnya hari ini, kita jauh lebih kenal Sunway Pyramid, Time Square, Midvalley, Ikea dan sebagainya daripada berjinak-jinak dengan suatu tempat yang turunnya rahmat dan keberkatan Allah padanya. Anak2 muda kita pula mula hilang tujuan hidup. Masing2 mula selesa dengan gaya hidup sebagai orang yang bebas, kononnya sudah matang dalam membuat perkiraan hidup. Rimas dengan hidup cara Islam. Maka layakkah kita untuk terus mempersoalkan...

"Bilakah Islam akan kembali gah!!?"

Cc: Syahid Yasin :)

Assalamualaikum readers sekalian!
*jawab even dalam hati :)

So yeah, let me introduce myself!
Alhamdulillah, nama diberi oleh kedua ibu bapa tersayang ialah:
Haniif Lutfillah Bin Abu Bakar
25 Januari :)
*jangan lupa beri hadiah! :P
Kuantanese.
Boarding high school student in Malaysia.
SPM CANDIDATE of 2014!
*
so I guess you guys could guess my age, right? :D
My hope:
I hope that I could deliver some ilmu and experiences that could give impact in your life.

Sebelum mengakhiri kalam,
I hope that you guys will love to read my blog even it is not as great as others out there.

Here I got pantun dua rangkap yang amat 'simple' bagi mengakhiri coretan ini.

Bibir dikulum senyuman menawan,
Semoga bertemu lagi assalamualaikum kawan.